Showing posts with label Aktual. Show all posts
Showing posts with label Aktual. Show all posts

Sunday, June 5, 2011

Riset, Lebih Banyak Bakteri Patogen di Handphone Pasien


http://image.selular.co.id/images/berita/selular20110601154055.png

Ternyata handphone milik pasien dan penjenguk dua kali lebih mengandung bakteri berbahaya dibanding handphone milik para pekerja medis. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim riset dari Departement Medical Microbiology dari Inonu University, Turki, yang dipublikasikan oleh American Journal of Infection Control edisi Juni 2011. Riset tersebut menggunakan sampel usap dari 200 handphone, 67 diantaranya adalah milik pasien, sementara 133 sisanya adalah milik para pekerja medis. Sampel dikumpulkan dari 3 bagian handphone, yaitu tombol keypad, microphone, dan ear piece. Hasilnya 39,6 persen handphone milik pasien positif mengandung bakteri patogen (penyebab penyakit). Sementara pada handphone milik pekerja medis hanya ditemukan 20,6 persen.

Yang lebih mengejutkan, 7 dari 67 handphone milik pasien ditemukan mengandung bakteri patogen MDR (Multiple Drugs Resistant), bakteri penyakit yang kebal terhadap berbagai macam obat atau zat kimia yang anti terhadapnya. Bakteri-bakteri patogen MDR yang ditemukan adalah jenis organisme Multiply Resistant Gram-negative jenis ESBL (Extended spectrum ß-lactamse) dan KPC (Klebsiella pneumoniae carbapenemase), dan MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus), penyebab infeksi yang sulit diobati pada manusia. Semua jenis bakteri tersebut kebal terhadap antibiotik jenis Beta-Lactam.

“Tipe bakteri yang ditemukan di handphone pasien dan pola resistensinya sangat menghawatirkan,” ujar Dr. Mehmet Sait Tekereko?lu, juru bicara tim riset tersebut. “Penemuan kami menunjukkan bahwa pasien, pendamping pasien, dan pengunjung Rumah Sakit memiliki risiko lebih tinggi terhadap bakteri patogen nosokomial (berasal dari RS atau selama pengobatan) dibanding para pekerja medis. Pengukuran kendali infeksi yang spesifik dibutuhkan untuk ancaman ini,” ujarnya lagi. Sementara tidak ada satupun dari 133 handphone milik pekerja medis yang mengandung bakteri-bakteri patogen MDR.

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab mengapa handphone milik pasien maupun pengunjung RS memiliki risiko terpapar bakteri yang lebih tinggi dibanding milik para pekerja medis yang bekerja di RS dengan tingkat risiko paparan bakteri yang seharusnya lebih tinggi. Sebagai informasi, infeksi Nosokomial menyerang lebih dari 25 persen pasien dalam perawatan di negara-negara berkembang. Sementara di Amerika terjadi 1,7 juta infeksi nosokomial per tahun dan berhubungan dengan setidaknya 100 ribu kematian. (Dissa Naratania)





sumber:http://www.selular.co.id/berita/BNews/2011/06/232195005326/Riset-Lebih-Banyak-Bakteri-Patogen-di-Handphone-Pasien

Umur 9 Tahun Sudah Jadi System Engineer


http://www.chip.co.id/pcplus/wp-content/uploads/2010/01/Marko1-300x219.jpg


Marko Calasan, bocah berumur 9 tahun asal Macedonia, menjadi system engineer bersertifikat Microsoft pada bulan lalu.

Sebelumnya, pada umur 6 tahun, ia jadi system administrator untuk sebuah yayasan nonprofit yang membantu orang-orang cacat. Kepada Cnet lewat e-mail, Marko berkata, “Mereka senang punya administrator yang bagus.”

Marko yang mengaku menghabiskan waktu sekitar 4 jam per hari di depan komputer juga jadi guru. Ia mengajar dasar-dasar berkomputer untuk anak-anak berumur 8 sampai 11 tahun. Lab komputernya ada di sebuah sekolah dasar.

Bicara soal sekolah, Marko diizinkan oleh pemerintah setempat untuk tidak pergi ke sekolah setiap hari demi proyeknya dengan komputer. Tapi, Marko cuma izin beberapa kali dalam sebulan.

Marko kini tengah membuat suatu proyek yang berkaitan dengan jaringan. Bocah yang enggak hobi main game komputer itu tengah mencari cara untuk mengirim sinyal televisi berdefinisi tinggi melalui jaringan yang lambat. Untuk proyeknya ini, sebuah perusahaan telekomunikasi Macedonia mengizinkan Marko mengakses jaringan mereka. Marko berharap sudah bisa mendemonstrasikan proyeknya ini pada pameran CeBit akhir tahun ini di Hannover, Jerman.






sumber:http://www.tabloidpcplus.com/2010/01/20/umur-9-tahun-sudah-jadi-system-engineer/

Thursday, June 2, 2011

CTIA Tolak Pernyataan WHO Mengenai Radiasi





Terkait pengumuman dari WHO mengenai handphone sebagai agen karsinogen pemicu kanker pada manusia, CTIA-The Wireless Association, asosiasi industri telekomunikasi selular dan wireless mengeluarkan respon resmi atas hal tersebut. Pihak CTIA menyatakan bahwa “tidak berarti handphone menjadi penyebab kanker. Para peneliti WHO tidak melakukan penelitian baru, melainkan hanya mengkaji ulang hasil-hasil riset lama yang telah dipublikasikan”. Pernyataan WHO mengenai handphone mungkin bersifat karsinogenik tersebut memang akan mempengaruhi pasar handphone dan gadget-gadget wireless lain, dan tentu ini bukan kabar baik bagi para pelaku pasar.

Sebenarnya vendor-vendor gadget papan atas telah memperingatkan para pengguna untuk meletakkan gadget mereka jauh dari tubuh untuk meminimalisir radiasi seperti pada buku panduan iPhone 4 dari Apple yang memperingatkan pengguna untuk memberi jarak antara tubuh dengan iPhone 4 sekitar 15mm saat sedang menelpon atau transmisi data wireless. Sementara BlackBerry Bold memperingatkan pengguna untuk memberi jarak sekitar 25mm saat BlackBerry sedang transmisi data. Peringatan-peringatan tersebut berarti mengakui handphone memiliki radiasi yang bisa mempengaruhi tubuh manusia sehingga dengan menjauhkan handphone dari tubuh diharapkan bisa mengurangi dampak radiasi yang diserap tubuh. Pengguna juga bisa memanfaatkan fungsi speakerphone atau handsfree untuk menghindari efek radiasi. Situs blogdokter.net (1/6/2011) lebih spesifik menjelaskan, penggunaan SMS bisa dioptimalkan untuk komunikasi yang aman dari radiasi handphone.

Hari Selasa (30/5/2011) lalu Tim peneliti dari 14 negara dibawah naungan IARC (International Agency for Research in Cancer) mengambil kesimpulan bersama mengenai bahaya paparan radiasi handphone. Dalam pertemuan di Lyon, Prrancis, tim peneliti menarik kesimpulan bersama bahwa paparan radiasi dari medan elektromagnetik handphone masuk kategori 2B agen karsinogenik atau pemicu kanker. Padahal sebelumnya radiasi handphone hanya masuk kategori 2A yang berarti diantara “mungkin karsinogenik” dengan “non karsinogenik”. WHO sendiri sebenarnya pernah mengeluarkan pengumuman bahwa radiasi handphone tidak berbahaya.

Ahli bedah saraf dan kepala korespondensi medis CNN, Dr Sanjay Gupta mengatakan pengumuman WHO hari Selasa lalu merupakan pukulan kepada mereka yang dulu sangat gigih menyatakan tidak ada mekanisme yang memungkinkan handphone menyebabkan kanker. "Dengan mengelompokkan handphone sebagai kelompok yang mungkin karsinogenik, mereka secara tak langsung mengakui bahwa mekanisme tersebut sebenarnya memang ada, " Ujar Dr. Gupta lagi.




sumber:http://www.selular.co.id/berita/BNews/2011/06/358141555319/CTIA-Tolak-Pernyataan-WHO-Mengenai-Radiasi

Wednesday, June 1, 2011

10 Kamera Saku Panasonic Siap Serbu Indonesia



JAKARTA, RABU – Tidak tanggung-tanggung, PT. Panasonic Gobel Indonesia hari ini (1/6) memperkenalkan sepuluh jagoan barunya di lini kamera digital saku untuk pasar Indonesia. Seperti biasa, Panasonic membidik beragam segmen untuk target pasar kameranya ini, dari yang stylish, casual, high zoom, travel, sampai yang tahan banting.

Di lini travel zoom Panasonic mengandalkan Lumix TZ20. Berhubung dibuat untuk yang gemar jalan-jalan, tidak heran jika TZ20 memiliki rentang tangkapan lensa yang luas, dari 24 mm sampai 384mm atau 16x pembesaran optis. Kamera beresolusi 14,1 megapiksel ini mampu merekam video beresolusi full HD (1080p) dengan format AVCHD. Hadir pula di segmen yang sama seri Lunix TZ18 dengan kemampuan rekam video resolusi HD (720p).

Di segmen pengguna casual Panasonic mengandalkan empat jagoan barunya, yakni: FH27, FH5, FP7, dan S3. Tiga model pertama memiliki resolusi 16,1 megapiksel, sementara S3 hadir dengan 14,1 megapiksel. Keempatnya juga bisa merekam video dengan resolusi HD, fungsi Mega Optical Image Stabilizer (OIS) dan fitur Intelligent Auto khas Panasonic. Khusus S3, Panasonic sengaja membuatnya dengan konsep simple, smart, stylish untuk pengguna yang mengutamakan kemudahan pakai serta suka dengan desain produk yang simpel dan cantik.

Kalau suka dengan kamera yang punya fasilitas layar sentuh maka FX78 dan FX700 di segmen Stylish Touch adalah yang paling cocok. Kedua kamera ini dibekali dengan fasilitas layar sentuh, zoom optis 5x dan kemampuan merekam video full HD.

Segmen terakhir adalah segmen pengguna yang suda dengan kegiatan ekstrim. Dua kamera di segmen ini, FT3 dan FT10, punay desain khusus untuk digunakan di kegiatan dengan resiko tinggi, kegiatan air, dan cuaca ekstrim. FT3 misalnya, didesain untuk bisa menyelam sampai kedalaman 12 meter dan mampu bertahan saat terjatuh sampai ketinggian 2 meter. Kalau dibawa ke cuaca dingin, FT3 bisa bertahan sampai suhu -10 deracat celcius serta tahan terhadap debu. FT10 juga punya kemampuan serupa, hanya saya daya selamnya hanya sedalam 3 meter dan punya daya tahan jatuh sampai ketinggian 1,5 meter saja.

Meskipun terlihat biasa saja, ternyata semua lini kamera saku di atas punya kelebihan dibanding produk sejenis di kelasnya. Menurut Agung Ariefiandi (Marketing Network Supervisor, PT. Panasonic Gobel Indonesia), di 2011 ini seluruh produk kamera saku Panasonic sengaja dibekali oleh banyak fitur kunci yang tidak dimiliki produk dari merek lain. “Misalnya fitur Power OIS yang kini ditambahkan kemampuan Active Mode. Fitur ini sangat membantu mengambil gambar dengan posisi kamera yang bergerak, karena OISnya tidak cuma menahan guncangan tapi juga mengikuti obyek,” jelas Agung. Antarmua pengguna di jajaran kamera saku Panasonic baru juga lebih disempurnakan untuk kemudahan penggunaan dan ditambah fasiltas upload gambar ke media sosial macam Friendster dengan lebih mudah.

“Kalau dulu langkahnya panjang, karena harus memindahkan gambar ke PC, sekarang software upload sudah ditanam di dalam kamera. Pengguna tinggal menyambungkannya ke internet lewat PC, foto langsung bisa diupload. Prosesnya menjadi dua langkah saja,” tambah Agung.

Di samping fasilitas pembeda tadi, konsep produk kamera saku Panasonic tahun 2011 ini juga mulai berubah, seperti resolusi kamera yang dimulai dari 12 megapiksel, sistem layar sentuh, resolusi HD untuk perekaman video (full HD di seri premium) serta perluasan jumlah lensa yang kini mencapai sebelas jenis pada seri Lumix G Microsystem.

Resolusi HD untuk merekam video memang menjadi standar minimal di lini kamera Panasonic sejak tahun 2011 supaya pengguna bisa dengan mudah menghubungkan sistem di kamera dengan sistem Audio Visual Panasonic yang di tahun ini pula mulai melakukan perbaikan dari sisi kualitas gambar dan suara. Misalnya kamera Lumix G Microsystem yang sudah menggunakan lensa 3 dimensi bisa langsung diputar di sistem visual (LCD & LED) 3 dimensi milik Panasonic.






sumber:http://www.tabloidpcplus.com/2011/06/01/10-kamera-saku-panasonic-siap-serbu-indonesia/